Performance appraisal atau penilaian kinerja terdengar menakutkan bagi sebagian karyawan, karena umumnya dalam program ini kinerja karyawan akan dikuliti habis-habisan dan pada akhirnya tidak tepat sasaran. Padahal, program performance appraisal yang tepat dan matang dapat meningkatkan kinerja para karyawan, loh!
Maka dari itu, sebagai HRD profesional, Anda dituntut untuk merancang program appraisal sematang mungkin sehingga dapat berdampak positif bagi karyawan maupun perusahaan.
Apa saja yang bisa Anda lakukan? Di bawah ini adalah beberapa tips performance appraisal yang bisa Anda terapkan di perusahaan!
Jangan Fokus Kepada Kekurangan Karyawan
Setiap karyawan mempunyai kekurangan dan kelebihan yang berbeda satu sama lain. Namun begitu, tidak seharusnya HRD hanya fokus kepada kekurangan dan kelemahan yang karyawan miliki. HRD juga wajib meninjau bagaimana kemajuan dan kelebihan karyawan selama berkontribusi kepada perusahaan.
Dengan begitu, penilaian yang adil dan berimbang akan tercipta. Pihak karyawan pun tidak merasa “dikambing hitamkan”. HRD dan manajer bisa menawarkan berbagai solusi untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan yang dimiliki karyawan.
Pastikan Semua Data Kinerja Lengkap
Untuk menghasilkan penilaian yang akurat, dibutuhkan data dan informasi yang lengkap mengenai kinerja seorang karyawan dari satu periode ke periode lain. Jika perusahaan masih mengandalkan cara manual dalam appraisal, maka tak heran bila data dan informasi kinerja banyak yang tidak terdokumentasikan dengan baik.
Untuk menyiasatinya, perusahaan dapat menggunakan Software Performance Management yang mampu menyimpan dan mengolah data kinerja karyawan menjadi penilaian yang akurat. Contohnya adalah Software Performance Management dari LinovHR.
Buka Komunikasi 2 Arah
Penilaian yang baik tidak bisa dilakukan satu arah hanya dari atasan ke karyawan atau manajer ke karyawan. Ada baiknya bila HRD mengadakan performance appraisal yang mendukung komunikasi 2 arah antara karyawan dan manajer.
Sehingga, baik karyawan dan manajer mampu memahami kondisi kinerja satu sama lain dan menetapkan ekspektasi kinerja sejelasnya. Dari situlah kelancaran kerja akan tercipta dan konflik bisa diminimalisir dengan baik.
Lakukan Tindakan Pasca Appraisal
Setelah HRD selesai melakukan appraisal, sebaiknya HRD langsung melakukan tindakan atas hasil penilaian tersebut. Misalkan ternyata kinerja karyawan mengalami penurunan, HRD harus mencari tahu lebih dalam apa yang menyebabkan penurunan kinerja tersebut. Apakah terjadi konflik yang tidak diketahui atau skill dan kemampuan karyawan kurang mumpuni?
Kemudian, barulah HRD akan menentukan apa yang akan dilakukan, contohnya berperan sebagai mediator antara konflik kerja atau merancang program pelatihan dan pengembangan karyawan supaya skill karyawan semakin meningkat.
Itulah beberapa tips performance appraisal yang dapat diterapkan di perusahaan Anda. Penilaian kinerja yang akurat dan tepat tidak hanya akan membantu perbaikan kinerja, tetapi juga menumbuhkan keselarasan komunikasi antara sesama karyawan dan manajer. Semoga tips di atas dapat membantu!